KALIMAT DIKSI
Agar mampu menyampaikan berbagai gagasan secara memadai, kita harus menguasai kosakata seluas-luasnya. Lebih daripada itu, di dalam konteks keterampilan menulis, kita perlu pula memiliki kepekaan terhadap diksi atau pemilihan kata secara tepat dan sesuai. Ketepatan berarti kata yang kita pilih itu dapat menyampaikan gagasan dan perasaan sebagaimana yang kita kehendaki sehingga tidak menimbulkan salah paham pada pembaca. Kesesuaian berarti kecocokan kata yang kita pilih itu dengan konteks situasi dan sasaran (target audience). Singkatnya, ketepatan menyangkut aspek makna dalam pemilihan kata, sedangkan kesesuaian aspek kontekstual (situasional).Berkaitan dengan masalah diksi, kosakata di dalam sebuah bahasa dapat digolongkan sebagai berikut.
Kata Umum dan Kata Khusus :
Kata umum adalah kata yang cakupan maknanya luas, sedangkan kata khusus adalah kata yang sempit ruang-lingkupnya. Makin luas ruang-lingkupnya, makin umum makna sebuah kata.
Kata Umum | Kata Khusus |
|
|
Kata umum kurang mampu memberikan daya-bayang yang jelas. Semakin umum makna sebuah kata, semakin kabur pula gambaran angan yang dimunculkan dan, dengan demikian, semakin berpotensi untuk menimbulkan salah paham. Sebaliknya, semakin khusus, semakin jelas dan mengesan di dalam angan-angan atau pikiran pembaca.
Kata Baku dan Kata Nonbaku
Kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan atau dilazimkan, sedangkan kata nonbaku sebaliknya
Kata Baku | Kata Nonbaku |
|
|
Prinsip umumnya, kata-kata baku lebih diutamakan di dalam membuat sebuah karangan, bahkan untuk karangan fiksi sekalipun. Kata-kata nonbaku kadang juga bisa dipilih untuk mencari efek tertentu, misalnya untuk menghidupkan dialog (di dalam cerpen, skenario, atau kutipan langsung), menyindir (pemakaian bahasa seorang pejabat), menyesuaikan dengan ragam bahasa kalangan tertentu (misalnya kalangan remaja, waria, atau kelas sosial tertentu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar